“Berani Mengatakan ‘Tidak’: Kunci Menggapai Impian Tanpa Hambatan”

Seberapa sering Anda mengatakan “tidak” pada hal-hal yang dapat menghambat Anda meraih impian?



Pernahkah Anda merasa ingin mencapai sesuatu, tetapi selalu ada godaan atau distraksi yang membuat Anda melenceng dari tujuan? Banyak orang memiliki impian besar, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mencapainya. Salah satu kunci sukses adalah kemampuan untuk mengatakan “tidak” pada hal-hal yang menghambat perjalanan kita.

Mengapa Sulit Mengatakan “Tidak”?

Banyak orang merasa sulit menolak sesuatu karena alasan berikut:

1. Takut Mengecewakan Orang Lain – Kita ingin menyenangkan orang lain dan takut dianggap sombong atau tidak peduli.


2. Takut Kehilangan Kesempatan – Kadang kita khawatir melewatkan sesuatu yang mungkin bermanfaat di masa depan.


3. Kurangnya Prioritas yang Jelas – Jika tidak memiliki visi yang kuat, kita mudah terbawa arus.


4. Zona Nyaman – Menolak sesuatu berarti harus menghadapi tantangan baru, dan itu tidak selalu nyaman.



Apa yang Harus Anda Katakan “Tidak”?

Untuk mencapai impian, Anda harus belajar menolak hal-hal berikut:

1. Kebiasaan yang Tidak Produktif

Menonton terlalu banyak TV, bermain media sosial berjam-jam, atau menunda pekerjaan adalah contoh kebiasaan yang mencuri waktu produktif Anda.

2. Lingkungan Negatif

Orang-orang yang selalu pesimis, meragukan kemampuan Anda, atau tidak mendukung impian Anda bisa menjadi penghambat besar. Katakan “tidak” pada mereka yang hanya membawa energi negatif.

3. Kesibukan Tanpa Tujuan

Tidak semua kesibukan itu produktif. Jika Anda merasa sibuk tetapi tidak ada kemajuan dalam perjalanan menuju impian, mungkin saatnya untuk mengevaluasi dan menolak aktivitas yang tidak relevan.

4. Ketakutan dan Keraguan Diri

Terlalu banyak berpikir dan takut gagal bisa membuat Anda tidak pernah memulai. Katakan “tidak” pada suara dalam diri yang selalu meragukan kemampuan Anda.

Bagaimana Melatih Diri untuk Mengatakan “Tidak”?

1. Tetapkan Prioritas yang Jelas – Tuliskan impian Anda dan langkah-langkah untuk mencapainya.


2. Gunakan Prinsip 80/20 – Fokus pada 20% aktivitas yang memberikan 80% hasil terbaik.


3. Jangan Takut untuk Mengecewakan Orang Lain – Belajar berkata “tidak” dengan sopan tetapi tegas.


4. Buat Rutinitas yang Mendukung Tujuan Anda – Kurangi gangguan dan ciptakan lingkungan yang mendorong produktivitas.



Kesimpulan

Mengatakan “tidak” pada hal-hal yang menghambat impian adalah bentuk komitmen terhadap diri sendiri. Semakin sering Anda berani menolak distraksi, semakin cepat Anda mencapai tujuan. Jadi, seberapa sering Anda sudah mengatakan “tidak” hari ini?

PENGALAMAN IHT “DIGITAL LEARNING MATERIAL USING WHITEBOARD ANIMATION” DI SEAMOLEC

Alhamdulillah, tanggal 2-3 November 2019 penulis bisa mengikuti kegiatan Pelatihan Tatap Muka “Digital Learning Material Using Whiteboard Animation” yang diselenggarakan oleh  SOUTHEAST ASIAN MINISTERS OF EDUCATION ORGANIZATION (SEAMEO)  REGIONAL OPEN LEARNING CENTRE (SEAMOLEC)  bertempat di Gedung SEAMOLEC. Komplek Universitas Terbuka, Jl. Cabe Raya Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten 15418.

SEAMOLEC adalah sebuah institusi yang bernaung dibawah Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se Asia Tenggara yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh di Asia Tenggara. SEAMOLEC berpusat di Indonesia dan bekerjsama dengan Departemen Pendidikan Nasional, khususnya institusi yang menyelenggarakan PJJ maupun institusi pendukung program.

Seamolec menyelenggarakan dua jenis pelatihan, Pelatihan Tatap Muka dan Pelatihan Daring. Kesempatan kali ini penulis berkesempatan mengikuti Pelatihan Tatap Muka dengan materi yang asing bagi penulis tapi asik untuk diikuti. Perjalanan panjang selama dua hari ‘didugdag” dari Ciawi-Ciputat merupakan perjalanan penuh dinamika. Ketika berangkat ‘nyubuh’ pulang malam, dinikmati dengan tanpa rasa lelah, Berangkat lancar ditempuh 2 jam perjalanan, tetapi pulang dihadang kemacetan yang melanda akhir pekan sehingga durasi jadi dua kali lipat perjalanan keberangkatan, terlebih dihari terakhir, perjalanan penulis tidak dihadang kemacetan tapi dihadapkan pada cuaca yang kurang bersahabat, petir menggelegar juga bumi yang tidak bisa menerima tumpahan air yang berlebih, mengakibatkan jalanan bak kubangan kolam kecil hampir diseparuh perjalanan.

Hari pertama kegiatan dibuka oleh perwakilan dari SEAMOLEC secara resmi diruang aula yang tidak mampu menampung peserta yang membludak. Beliau memamparkan maksud dan tujuan In House Training Whiteboard Animation kaitanya dengan dunia pendidikan.

Peran Media Pembelajaran menurut beliau :

  1. Penguatan
    konten
  2. Keleluasaan
    belajar
  3. Kemudahan
    pemahaman
  4. Konsentrasi
    obyek
  5. Kreatifitas

Beliau juga mengingatkan Pedagogy – FIRST – Teknlology NEXT

Fungsi Media juga dipaparkan

  1. Narasi
  2. Ilustrasi
  3. Audio
    Visual
  4. Presentasi
  5. Simulasi

Setelah selesai pembukaan, peserta dibagi menjadi 4 kelompok, penulis sendiri ada di kelompok 2 menempati aula lantai 2.

Kelompok dua didampingi oleh dua pengajar (tutor). Bapak Danang Purnomo dan Ibu Firda Istianah.

Pada kesempatan ini peran Pak Danang Purnomo begitu mendominasi, menjelaskan basic Whiteboard Animation, langkah-langkah dan persiapan membuat media pembelajaran Whiteboard Animation dengan menggunakan Program Video Scribe.  Namun sebelum ke program ada langkah krusial yang wajib dilakukan yaitu membuat storyline sesuai dengan institusi peserta berasal. Saya yang kebetulan dari SMP yang mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial, pada Padlet yang disediakan Ibu Firda saya memasukan Tema : Mobilitas Sosial. Pada hari pertama ini konsen membuat storyline dengan format sesuai contoh, dan Alhamdulillah mengalir lancar tanpa menemui kesulitan yang berarti.

Dipenghujung kegiatan semua peserta diperkenalkan pada aplikasi Video Scribe secara lisan dilanjutkan dengan proses instalasi. Pukul 16.00 kegiatan selesai

Hari kedua semangat penulis makin membara hehehe, menggindari kemacetan di hari Minggu yang dibayangkan, penulis meluncur bada Subuh, diiringin doa dari isteri tercinta. Penulis menyusuri jalan tol Jagorawi-lanjut Bogor Ring Road-Jalan Raya Parung-Jalan Raya Ciputat. Berhasil perjalanan ditempuh dengan lancar 1.45 jadi peserta pertama yang datang, karena  yang penulis pikirkan dari pada kehilangan materi penting lebih baik menunggu.

Tepat pukul 08.00 WIB kegiatan hari kedua dimulai, pembukaan Pak Danang dan Ibu Firda mulai “unjuk kabisa” memperlihatkan keahliannya menjelaskan detail Aplikasi Video Scribe dengan dipraktekkan langsung di layar proyektor, serta diikuti oleh peserta dilaptopnya masing-masing.  Bada dhuhur mulai praktek mandiri dengan tema yang ditentukan Metaformosis Kupu-Kupu, senyum bahagia ada disemua peserta karena meski sederhana bisa menyerap ilmu dan mengaplikasikannya hanya dalam waktu dua hari. Acara selesai. Dilanjutkan dengan penusan yang harus selesai dalam waktu lima hari dan dilaporkan dalam bentuk softcopy dengan link ke google drive dan youtube. Sertifikat yang nilainya hanya 1 point itu hanya bonus saja, karena kriteria untuk mendapatkannya tidaklah mudah, ada absen, ada hasil kinerja, jadi bagi penulis dapat sertifikat Alhamdulillah, tidak dapat juga tidak apa-apa, yang penting ada nilai positif ilmu baru yang penulis dapatkan dari kegiatan IHT ini.

Catatan tambahan, penulis makin termotivasi ketika ada seorang ibu, Ibu Erna seorang dosen yang datang jauh-jauh dari IAIN Kediri untuk mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Juga ketemu DR. Tony Sudjarwo, M.Si. seorang pengawas dari Bandung, yang juga dengan semangatnya mengikuti kegiatan ini sampai akhir. Luar Biasa. Bahagia! (Ridwan-Guru IPS SMP Negeri 3 Ciawi)