Halo, anak-anak! 😊 Hari ini kita akan belajar tentang pembangunan Indonesia pada masa Orde Lama (1945-1966) di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Pada masa ini, pembangunan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ekonomi, politik, hingga hubungan internasional.
Agar lebih mudah diingat, kita bisa gunakan mnemonic “BERDIKARI”, yang juga berasal dari semboyan Soekarno “Berdiri di Atas Kaki Sendiri” dalam pembangunan nasional:
B → Birokrasi Nasionalisasi Perusahaan Asing
Pemerintah mengambil alih perusahaan Belanda dan asing agar dikelola oleh negara.
E → Ekonomi Terpimpin
Sistem ekonomi dikendalikan oleh negara, dengan rencana pembangunan yang ditetapkan langsung oleh pemerintah.
R → Revolusi Mental dan Manipol-USDEK
Konsep Manipol (Manifesto Politik) dicanangkan untuk membangun karakter bangsa dan dasar pembangunan.
D → Demokrasi Terpimpin
Demokrasi liberal diganti dengan sistem di mana Presiden Soekarno memiliki kekuasaan lebih besar.
I → Inflasi Tinggi dan Krisis Ekonomi
Ekonomi memburuk dengan inflasi yang mencapai 600% pada tahun 1965 akibat defisit anggaran.
K → Konfrontasi dengan Malaysia dan Politik Luar Negeri
Indonesia menentang pembentukan Malaysia pada 1963 dan bahkan keluar dari PBB pada 1965.
A → Asian Games 1962 dan Proyek Pembangunan Besar
Indonesia berhasil membangun Stadion Gelora Bung Karno, Monas, dan menyelenggarakan Asian Games 1962.
R → Reaksi Politik dan G30S/PKI
Ketegangan politik meningkat hingga puncaknya terjadi Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI), yang mengakhiri Orde Lama.
Kesimpulan
✅ Beberapa proyek pembangunan berhasil, seperti infrastruktur dan olahraga.
❌ Ekonomi memburuk karena inflasi dan korupsi.
❌ Situasi politik tidak stabil, yang akhirnya membawa Indonesia ke masa Orde Baru (1966-1998).
Semoga dengan mnemonic “BERDIKARI”, kalian lebih mudah memahami sejarah pembangunan Indonesia pada masa Orde Lama! 📖✨